Jumat, 24 Mei 2013

Preparat Maserasi


     I.               JUDUL
Preparat Maserasi Caulis Tanaman Anggrek Kalajengking (Arachnis maingayi)
  II.               TUJUAN
Membuat preparat yang dapat memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk-bentuk sel.
Mengetahui bentukan trakea dan trakeid yang dimilki oleh batang tanamann anggrek kalajengking.
III.               METODE
3. 1              Alat dan Bahan
3.1.1    Alat
a)      Botol flakon/beaker glass
b)      Pisau/silet
c)      Kaca penutup
d)     Kaca benda
e)      Hotplate
f)       Cawan petri
g)        Mikroskop
3.1.2     Bahan
a)         Tanaman anggrek kaljengking (Arachnis maingayi)
b)        Aquades
c)         Larutan KOH 10%
d)        Asam Nitrat 10%
e)         Asam Cromat 10%
f)         Larutan pewarna safranin
g)        Larutan alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, dan 100%
h)        Xylol
i)          Enthelen
3. 2              Prosedur Kerja
1.             Mengiris batang tanaman sepanjang 0,5 cm sebanyak mungkin
2.             Memasukkan irisan tanaman pada beaker glass
3.             Memberi aquades dan memanaskannya diatas hotplate hingga bahan melunak
4.             Mendinginkan bahan dan membuang aquades dan diganti dengan KOH 10%, kemudian merebus selama 3 menit diatas hotplate
5.             Mndinginkan bahan, membuang larutan KOH dan memindahkan bahan ke cawan petri dan dicuci dengan aquades
6.             Menetesi Asam Nitrat dan Asam Cromat dengan perbandingan 1:1 dan membiarkannya hingga lunak
7.             Mencuci bahan dengan aquades
8.             Mewarnai bahan dengan safranin selama ± 2 jam
9.             Mencuci bahan dengan aquades
10.         Mendehidrasi bahan menggunakan alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100% dan 100% masing-masing selama 3 menit
11.         Mendealkoholisasi campuran alkohol : xylol dengan perbandingan 3:1, 1:1, dan 1:3 masing-masing selama 3 menit
12.         Memilih bahan yang terbaik (yang paling transparan dan jelas) dan memisahkan serat per serat pada bahan (batang anggrek)
13.         Menetesi xylol 1 selama pengamatan dimikroskop dan jangan membiarkan xylol menguap sehingga bahan mengering (kesat)
14.         Menetesi xylol 2 langsung, memberi enthelen dan menutup dengan kaca penutup preparat
15.         Membersihkan enthelen yang meluber disamping preparat
16.         Mengambil foto preparat melalui mikroskop

3. 3             Skema Prosedur Kerja
Memotong batang anggrek 0,5 cm
Memasukkan batang pada beaker glass
Memberi larutan aquades dan merebus diatas hotplate
Membuang larutan aquades
Mengganti dengan KOH 10% dengan perlakuan  1 : 1 dan direbus
Mendinginkan bahan dan cuci dengan aquades
Menetesi dengan Asam Cromat dan Asam Nitrat sampai bahan melunak.

Mencuci lagi dengan aquades

Mendealkoholisa-si dengan campuran alkohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3, masing – masing dengan waktu 3 menit
Memindahkan bahan ke gelas benda
Menetesi dengan xylol 1:3 menit

Menetesi dengan xylol kemudian memberi enthelen dan ditutup menggunakan kaca penutup

Pengamatan dibawah mikroskop + dokumentasi
Pemberian Label
Mendehidrasi dengan alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%,  dan 100% masing – masing dengan waktu 3 menit

Menetesi dengan pewarnaan safranin selama 1 jam

Mencuci dengan aquades
 

 
                    IV.            DATA PENGAMATAN
4.1  Foto Preparat Bahan Praktikum
A
B

Keterangan :
A.    Trakea berbentuk spiral
B.     Trakea berbentuk spiral dengan penebalan yang rapat

Gambar 4.1.1 Preparat Maserasi Batang Membujur Anggrek Kalajengking (Arachnis maingayi)
Topik                    : Preparat Maserasi Batang Membujur Cabe Jawa
(Arachnis maingayi) 
Subtopik                : Batang membujur cabe merah (Arachnis maingayi)
Potret                    : Fotostereometri
Perbesaran             : 100 kali
Tanggal Pengambilan gambar       : 19 April 2013

4.2  Gambar Literatur

Sumber : http://www.biology-community.blogspot.com/2011/08/preparat-maserasi.html

 
V.                   HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1  Klasifikasi Ilmiah

Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Orchidales
Famili              : Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus              : Arachnis
Spesies             : Arachnis maingayi
(sumber: Anonymous, 2010)

5.2  Preparat Maserasi
Mikroteknik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pembuatan sediaan secara mikroskopis. Dalam mikroteknik, sediaan yang dibuat berbahan dasar sel atau jaringan yang digunakan yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Mikroteknik semakin berkembang dewasa ini. Banyak metode yang digunakan untuk pembuatan sediaan tergantung pada bahan yang akan digunakan ( Kurniawan wahyu, 2010).
Preparat Maserasi merupakan suatu preparat yang proses pembuatannya dengan cara pembusukan buatan (melunakkan jaringan tertentu) dengan menggunakan cairan maserator. Proses membusuknya jaringan yang mudah hancur akan terbuang, sementara jaringan yang tidak rusak akibat cairan maserator akan tetap bertahan dan utuh  (Anonymous, 2011).
Preparat maserasi digunakan untuk pengamatan dimensi dan kualitas serat. Serpihan contoh kayu sebesar batang korek pi, mula-mula dipanaskan hingga setengah melunak dan diberi perlakuan dengan berbagai larutan. Contohnya Alkohol, KOH, Xylol maupun aquades (Azmil R, 2002).
Preparat maserasi selalu digunakan pada batang-batang tumbuhan karena batang tumbuhan lebih variatif dalam bentuk sel. Selain itu, pada batang tumbuhan mudah diamati serta memiliki bentuk yang khas dalam gambaran jaringannya (Santoso H.B, 2002).
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut dan sampel tidak mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan panas ataupun tahan panas. Namun biasanya maserasi digunakan untuk mengekstrak senyawa yang tidak tahan panas (termolabil) atau senyawa yang belum diketahui sifatnya. Karena metoda ini membutuhkan pelarut yang banyak dan waktu yang lama (Harrison, 1994).
Adapun metode yang digunakan untuk maserasi tumbuhan ada tiga macam, yakni Metode Jeffery, Metode Harlow, dan Metode Schultz. Namun pada artikel ini saya hanya menjelaskan Metode Jeffery saja (Anonymous, 2011).

5.3  Analisis Hasil kerja
Pada pengamatan mikroteknik batang tanaman anggrek kalajengking (Arachnis maingayi) dengan teknik maserasi dapat ditemukan trakea dengan penebalan yang berbeda. Yaitu trakea berbentuk spiral dengan penebalan yang renggang dan trakea berbentuk spiral yang rapat. Trakea berbentuk spiral dapat diidentifikasikan karena susunan selnya memanjang dan berbentuk menyerupai spiral serta tampaknya beberapa titik yang menyerupai perforasi. Berbeda dengan trakeid yang dapat diidentifikasikan karena bentuk selnya yang memanjang, rapat dan tanpa celah. Sehingga transport air dilakukan melalui noktah antar sel tersebut.
Batang tanaman anggrek yang paling muda dipilih dan dipotong sepanjang 0,5 cm sebanyak mungkin, dan meletakkannya pada beaker glass untuk dipanaskan pada hotplate dengan ditambahi aquades. Saat memanaskan bahan harus tetap terjaga aquadesnya. Sehingga bahan tidak kesat. Aquades dibuang dan diganti dengan larutan KOH 10% yang berfungsi untuk pelunakan pada batang sehingga sel-sel tidak terlalu rapat dan mudah diamati dibawah mikroskop. Bahan dicuci dengan aquades kembali, supaya larutan KOH larut terbawa air. Menetesi bahan dengan asam cromat dan asam nitrat dengan bahan yang telah ditentukan, perlakuan ini berfungsi supaya bahan benar-benar lunak, namun perendaman dengan asam cromat dan asam nitrat ini tidak boleh terlalu lama, karena takut jika sel-sel pada batang hancur. Pencucian bahan dengan aquades dilakukan kembali. Bahan kemudia diberi pewarnaan dengan safranin, fungsinya agar bahan menjadi lebih jelas saat diamati dibawah mikroskop. Dilanjutkan dengan pemberian alkohol bertingkat secara berurutan yaitu untuk dehidrasi bahan, sehingga bahan menjadi murni dan tidak mengandung banyak air. Selanjutnya yaitu pemberian xylol, perlakuan ini berfungsi untuk dealkoholisasi. Xylol berfungsi untuk penjernihan supaya bahan dapat diamati dengan jelas saat di amati. Pemisahan antar serat pada batang yang sudah diberi perlakuan fungsinya untuk melihat bentukan sel dengan jelas dibawah mikroskop. Pemberian xylol secara terus menerus saat diamati dimikroskop berfungsi supaya bahan tidak mengering dan akhirnya menjadi lebih sulit untuk dipisahkan antar serat atau antar sel. Pemberian enthelen yaitu memiliki fungsi perekatan antara preparat dangan kaca penutup preparat, sehingga sediaan tetap terjaga dan awet.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan pada preparat maserasi caulis tanaman anggrek diantaranya karena batang tanaman anggrek kalajengking sedikit berkayu, sehingga pemisahan antar serat semakin sulit. Jarak antar serat kayu yang terlalu rapat pada batang anggrek, membuat preparat menebal karena serat tidak terpisah secara utuh. Sehingga gambar preparat tampak menumpuk dan hanya dibeberapa bagian saja yang anatominya tampak jelas. Faktor kemudahan dalam pembuatan maserasi adalah tehnik maserasi dilakukan hanya dalam waktu satu hari, tanpa ada proses penginapan atau perlakuan yang membutuhkan waktu 24 jam. Untuk pembususkan buatannya saja tehnik maserasi hanya dengan cara memanaskan bahan dengan aquades dan kemudian diganti dengan KOH 10%.

VI.                        KESIMPULAN
·           Pada Maserasi tanaman anggrek kalajengking (Arachnis maingayi) terdapat trakeid dan trakea yang berbentuk spiral dalam penyusun xilemnya.
·           Dengan metode maserasi struktur trakid dan trakea dapat diamati dengan baik karena lamella tengah yang merekatkan antar xilem tereduksi.
·           Fungsi bahan Pemberian KOH untuk melunakkan jaringan yang ada didalam batang tanaman anggrek,  fungsi pewarnaan Safranin mewarnai rongga atau pori-pori yang ada pada jaringan setelah setelah ditinggal cairan sebelumnya (xylol) sedangkan fungsi dari dehidrasi alkohol untuk menghilangkan/menarik air dalam jaringan dengan cara mulai konsentrasi terendah sampai konsentrasi tinggi dan yang terakhir fungsi dari Penetesan Xylol untuk menjernihkan preparat
·           Praktikum maserasi pada batang anggrek memerlukan waktu yang sedikit lebih lama, karena struktur batangnya yang berkayu mengakibatkan pelunakan batang yang lama.
·           Trakea merupakan penyusun xylem yang berfungsi untuk penyokong dan pengangkut air, selnya memanjang dan memiliki beragam bentuk, yaitu spiral yang ditemui pada batang anggrek, trakea berbentuk jala, dan lain-lain. Sedangkan trakeid merupakan kumpulan (penebalan) dari trakea yang tersusun memanjang dan memiliki noktah. Saluran noktahnya digunakan sebagai saluran untuk mengangkut air.
·           Metode maserasi yang digunakan adalah metode jefferey.

VII.                        DAFTAR PUSTAKA
Azmil R, 2002. Penelitian Struktur Anatomi Kayu Untuk Memperkaya Kualitas Kayu Di Indonesia. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Kurniawan wahyu, 2010. Laporan Praktikum Tehnik Laboratorium. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat.
Harrison, 1994. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta : Buku Kedokteran Universitas Gajah Mada.
Santoso H.B. 2002. Bahan Kuliah Tehnik Laboratorium. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat.
Anonymous, 2010. Kalsifikasi Ilmiah Anggrek Kalajengking. http://www.plantamor.com/index.php?plant=1553 html : diakses tanggal 22 Mei 2013
Anonymous, 2011. Anggrek Kalajengking. http://id.wikipedia.org/ wiki/Anggrek_Arachnis.com html : diakses tanggal 20 Mei 2013
Anonymous, 2011. Preparat Maserasi Mikroteknik. http://id.wikipedia.org/ wiki/preparat-maserasi-mikroteknik.com html: diakses tanggal 20 Mei 2013
Anonymous, 2011. Foto Preparat Maserasi batang. http://www.biology-community.blogspot.com/2011/08/preparat-maserasi.html diakses tanggal 20 Mei 2013.
Anonymous, 2011. Trakea dan Trakeida anatomi batang tanaman. http://www.biology-community.blogspot.com/2011/08/preparat-maserasi.html: diakses tanggal 20 Mei 2013.
Anonymous, 2010. Foto Tanaman Anggrek Kalajengking. http://agricenter .jogjaprov.go.id/modules/product/preview_image php?id=39&typGuest =Buyer.html:diakses tanggal 23 Mei 2013.

8.2 Tehnik Maserasi sebagai Media Pembelajaran
Tingkatan SMP/SMA
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
·       SMA / XI/I
Memahami keter-kaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks salingtemas
·      Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan